
ARTIFICIAL INTELEGENCE DAN PSIKOTERAPI DI MASA DEPAN
Webinar Kerjasama Prodi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Institut Teknologi dan Bisnis Diniyyah Lampung (INSTIDLA) bersama Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Dengan tema Artificial Intelegence dan Psikoterapi Di Masa Depan.

Webinar ini di sambut dengan welcome speech dari Dr. H. Arsyad Sobby Kesuma, Lc., M.Ag – Rektor INSTIDLA dan Keynote Speaker dari Dr. H. M Afif Anshori M.Ag. – Dekan Ushuluddin dan Studi Agama, UIN Raden Intan Lampung. Dengan berbagai narasumber dari bidangnya masing-masing. Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs yang merupakan seorang Dosen Teknik Informatika, Kepala Pusat Riset & Inovasi Kecerdasan Buatan Institur Teknologi Sumatra (ITERA). Rudi Setiawan, S.T., M.T peraih INDOHCF Innovation Award IV-2020, yang juga seorang Dosen Teknik Biomedis ITERA. Willia Novi Aryani, M.A. Dosen Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Intan Lampung dan Muhammad Brilliant, S.Kom., M.TI Dosen Software Engineering INSTIDLA.
“Pendidikan Spritual itu penting untuk ketenangan jiwa. Kehadiran revolusi 4.0 menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru dan proksi baru yang tidak pernah diterbitkan sebelumnya. Contohnya ketika sekarang kita sudah bisa mengakses apapun dari rumah, yang merupakan perkembangan dari Teknologi industry 4.0. dan dibalik berkembangnya era 4.0 itu ada satu trend yang menjadi aktifator terhadap bergulirnya era itu dan itulah yang disebut Artificial Intelegence (AI), atau kecerdasan buatan. Dan inilah mungkin yang nantinya bisa menjadi solusi alternatif untuk terapi kejiwaan kedepannya.” Ungkap Pak Afif.
Pemaparan materi dari narasumber pertama disampaikan langsung oleh Muhammad Brilliant, S.Kom., M.T.I. tentang pengertian umum Artificial Intelegence (AI) / Kecerdasan Buatan dan bagaimana sangkut pautnya dengan dunia kesehatan khususnya Psikoterapi. Dalam pemaparannya ia menyampaikan bahwa AI sendiri diciptakan untuk dapat memperingan pekerjaan manusia tanpa menggantikan pekerjaan manusia tersebut.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Rahman Indra Kesuma, S.Kom., M.Cs. beliau menjelaskan lebih detail lagi soal perkembangan AI dan bidang-bidang lain yang bisa menerapkan system AI. Dan tidak menutup kemungkinan system AI bisa digunakan diberbagai lini. Selain itu beliau juga menyampaikan beberapa hasil tulisan dan penelitian beliau terkait Ai.
“AI tidak hanya bisa diterapkan dibidang kesehatan namun juga bisa menunjang aktifitas yang terjadi di bidang pendidikan, seperti E-Library, dan virtual classroom.” Pungkas Rahman.
Willia Novi Aryani, M.A. sebagai dosen tasawuf dan Psikoterapi menyampaikan materi terkait Psikoterapi. Apa itu Psikoterapi dan berasal darimanakah kesehatan kejiwaan yang ada pada manusia. Penyebab penyakit itu 50 % spiritual 10 % fisik 15% sosial dan 25% psikis.
“cara penyembuhan penyakit hati ini harus menggunakan terapi hati yaitu dengan menggunakan media tasawuf dengan mempelajari ilmu-ilmu tasawuf tersebut sebagai sarana penyembuhannya.” Ungkap Willia.
Narasumber terakhir adalah seorang Dosen Teknik Biomedis, dimana beliau merupakan sivitas pendidikan dibidang kesehatan dan teknologi, yaitu Rudi Setiawan, S.T., M.T. beliau menerangkan tentang peluang penerapan AI di bidang Psikoterapi.
“menurut WHO memperkirakan setiap 40 detik terjadi kasus bunuh diri di seluruh dunia yang diakibatkan oleh depresi. Dimana depresi ini merupakan tingkat lanjutan dari stress. Dan Psikoterapi inilah yang diperlukan.” Ungkapnya.
Psikoterapi juga bisa diukur dari penerapan-penerapan teknologi yang ada dengan menggunakan deteksi-deteksi tubuh untuk melakukan diagnosis. Kemungkinan kedepannya juga muncul computer based Physiotheraphy dimana pasien dapat melakukan terapi secara mandiri. Salah satu contoh yang cukup mewakili medical robot untuk mendiagnosis suatu penyakita dimana suatu robot mampu melakukan diagnostik dan memberikan resep obat-obatan, yaitu Baymax yang merupakan anggota dari Big Hero 6.
Dalam webinar tersebut dapat disimpulkan bahwa, seiring berkembangnya zaman. Teknologi tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk menunjang aktifitas sehari-hari namun juga dapat diterapkan dalam berbagai bidang, dimana salah satunya adalah bidang kesehatan khususnya kesehatan jiwa. Tak hanya sebagai pendukung namun peluang kedepannya teknologi juga bisa membantu dan memperingan pekerjaan manusia tanpa menghilangkan fungsi dari manusia itu sendiri
